10 Kalimat Motivasi Belajar Nahwu

Redaksi Arabiyuna 05.20

تَعَلَّمُوْا الْعَرَبِيَّةَ فَإِنَّهَا تُنْبِتُ الْعَقْلَ وَ تَزِيْدُ فِي الْمُرُوْءَةِ
Pelajarilah Bahasa Arab (Nahwu) karena dapat menumbukan kecerdasan dan menambah kewibawaan

تَعَلَّمُوْا النَّحْوَ فَإِنَّ بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَفَرُوْا بِحَرْفٍ وَاحِدٍ كَانَ فِي الْإِنْجِيْلِ الْكَرِيْمِ مَسْطُوْرًا، وَهُوَ: أَنَا وَلَّدْتُ عِيْسَى (بِتَشْدِيْدِ الْلَامِ) فَخَفَّفُوْهُ، فَكَفَرُوْا
Pelajarilah ilmu Nahwu karena Bani Israil menjadi kafir karena tidak membaca satu huruf yang tertulis di dalam kitab suci Injil. 

تَعَلَّمُوْا الْعَرَبِيَّةَ فَإِنَّهَا مِنْ دِيْنِكُمْ
Belajarlah Bahasa Arab (Nahwu) karena ia bagian dari agama kalian

مَنْ طَلَبَ الْحَدِيْثَ وَلَمْ يُبْصِرِ الْعَرَبِيَّةَ كَمَثَلِ رَجُلٍ عَلَيْهِ بُرْنُسٌ وَلَيْسَ لَهُ رَأْسٌ
Barang siapa belajar hadits tanpa memperhatikan ilmu Nahwu ibarat seseorang yang memakai penutup topi tapi tidak punya kepala

اَلنَّحْوُ فِي الْعِلْمِ كَالْمِلْحِ فِي الطَّعَامِ
Nahwu di mata ilmu yang lain bagaikan garam bagi makanan

إِذَا كَانَ الْمُحَدِّثُ لَا يَعْرِفُ النَّحْوَ فَهُوَ كَالْحِمَارِ يَكُوْنُ عَلَى رَأْسِهِ مِخْلَاةٌ لَيْسَ فِيْهَا شَعِيْرٌ
Ahli hadits yang tidak mahir ilmu Nahwu seperti keledai yang mengangkut kantung makanan kosong tak berisi

إنَّ الْكَلَامَ بِلَا نَحْوٍ يُمَاثِلُهُ نَبْحُ الْكِـلَابِ
Kata-kata yang diucapkan dengan mengabaikan ilmu Nahwu tidak jauh berbeda dari gonggongan anjing

مَنْ تَبَحَّرَ فِى النَّحْوِ اهْتَدَى إِلَى كُلِّ الْعُلُوْمِ
Barang siapa yang mendalami ilmu Nahwu, akan memperoleh petunjuk ke ilmu-ilmu yang lain

إِنَّ الْمُجْتَهِدَ لَوْ جَمَعَ كُلَّ الْعُلُوْمِ لَمْ يَبْلُغْ رَتْبَةَ الْاِجْتِهَادِ حَتَّى يَعْلَمَ النَّحْوَ
Andaikan sudah menguasai semua ilmu, seorang mujtahid masih belum sampai ke level mujtahid yang sebenarnya sebelum menguasai ilmu Nahwu

لَا أُسْأَلُ عَنْ مَسْأَلَةٍ مِنْ مَسَائِلِ الْفِقْهِ إِلَّا أَجَبْتُ عَنْهَا مِنْ قَوَاعِدِ النَّحْوِ –اَلْإِمَامُ الشَّافِعِيُّ

Tidak sekalipun pertanyaan fiqih yang diajukan kepadaku melainkan aku jawab dengan kaidah-kaidah ilmu Nahwu (Imam asy-Syafi’i)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »