Mengapa Perlu Belajar Bahasa Arab

Redaksi Arabiyuna 21.31
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi seseorang ingin mempelajari bahasa Arab.

Pertama, faktor religius. Dalam artian, belajar bahasa Arab untuk mengetahui sekaligus mendalami agama Islam. Itu karena sumber utamanya adalah al-Qur’an dan hadits yang menggunakan medium bahasa Arab.

Kedua, faktor profesi. Maksudnya, seseorang mempelajari bahasa Arab untuk menguasai ketramplian profesi secara praktis dan pragmatis.

Ketiga, faktor akademik. Bahasa Arab dipelajari semata-mata untuk mengetahui seluk beluk ilmunya dan menguasainya secara terampil.

Keempat, faktor ideologis. Mempelajari bahasa Arab demi kepentingan lain di luar kebahasaan. Seperti gerakan orientalisme yang ditunggangi kepentingan imperialisme barat.

Faktor Religius

Kita suci umat Islam diturunkan dengan memakai bahasa Arab. Untuk memahaminya, harus bisa memahami bahasa Arab terlebih dahulu. Pendalaman bahasa Arab yang dimotori dengan niatan tafaqquh fid din (memperdalam agama) akan jadi bernilai ibadah. Selain itu, keberadaan bahasa Arab sudah menjadi identitas keilmuan otentik dalam tradisi pengetahuan Islam. Orang yang tidak cakap bahasa Arab tidak mungkin bisa jadi ulama.

Ada 11 ayat di dalam al-Qur’an yang menerangkan bahwa Kitab Suci ini diturunkan dengan memakai bahasa Arab. Di antaranya firman Allah:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf : 2)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda:

أَحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلاثٍ : لأَنِّي عَرَبِيٌّ ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ ، وَكَلامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ

“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal : karena aku orang Arab, al-Qur’an berbahasa Arab dan pembicaraan ahli surga dengan bahasa Arab.” (HR. Ath-Thabrani)

Bahkan sahabat Umar bin Khaththab pernah berkata, “Pelajarilah bahasa Arab karena ia dapat mencerdaskan akal dan bisa menjunjung martabat (kalian).”

Berbeda dengan bahasa lainnya, bahasa Arab mempunyai tingkat kesulitan yang tidak sama bahkan lebih rumit. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang insyaallah akan saya uraikan pada tulisan berikutnya.

Segala perbuatan tergantung dari niatnya. Bila diniatkan dengan sungguh-sungguh, niscaya jalan lapang akan dibentangkan ke hadapan kita.

Share this

Related Posts

First